Pemerintah memutuskan untuk menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan berlaku 1 Januari 2025 nanti. Kebijakan ini akan menjadi tantangan bagi industri properti, terutama bagi pengembang perumahan. Dipastikan naiknya PPN ini akan memengaruhi harga jual rumah, daya beli konsumen, dan strategi pemasaran. Lalu apa yang harus dilakukan oleh pengembang perumahan ? Menghadapi dampak dari kebijakan tersebut pengembang perlu mengambil langkah-langkah strategis dan tepat sasaran. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu :
1. Efisiensi Biaya Operasional
Lakukanlah evaluasi biaya operasional untuk mengetahui biaya mana saja yang perlu dipangkas supaya pengeluaran bisa dikendalikan. Untuk penghematan biaya operasional bisa juga melalui pemanfaatan teknologi, seperti aplikas keuangan yang terintegrasi untuk mengontrol manajemen dan keuangan proyek. Efisiensi dari aspek material bangunan, pengembang bisa menggunakan material yang berkualitas dengan harga tetap terjangkau.
2. Teknik Pemasaran yang Efektif
Ciptakanlah konsep pemasaran yang lebih efektif dan menarik pembeli, seperti menawarkan promo diskon uang muka, cicilan tanpa bunga, atau hadiah langsung. Promo tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli walaupun harga properti sedang meningkat. Selanjutnya pengembang bisa juga bekerja sama dengan bank untuk mendapatkan kemudahan dalam akses kredit kepemilikan rumah (KPR), seperti suku bunga rendah atau tenor yang lebih panjang.
3. Melakukan Diversifikasi Produk
Cobalah untuk menawarkan produk yang variatif pada segmen pasar yang lebih luas. Rumah tipe sederhana atau apartemen dengan harga yang lebih terjangkau akan menarik konsumen untuk membeli. Langkah diversifikasi ini akan membantu sangat membantu konsumen yang terdampak oleh kenaikan pajak ini.
4. Memberikan Edukasi pada Konsumen
Biasanya setiap ada kenaikan harga, konsumen menjadi ragu untuk membeli properti oleh karena itu perlunya adanya edukasi dari pengembang. Pengembang harus memberikan edukasi tentang pentingnya membeli properti. Konsumen harus tahu manfaat bahwa membeli properti adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan dimasa depan. karena nilai properti yang cenderung terus naik dan stabil menjadi bisnis yang sangat menjanjikan.
5. Tawarkan Produk Nilai Tambah
Ciptakanlah produk yang berbeda (produk bernilai tambah) dengan kompetitor lain. Hunian yang memiliki fasilitas modern, lokasi yang strategis setrta desain ramah lingkungan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Konsumen tidak akan merasa rugi membeli produk yang bernilai tambah karena sepada dengan manfaat yang diterima.
Akhir kata penulis berharap, dengan melakukan strategi – strategi diatas dampak negatif dari kenaikan PPN 12 persen ini bisa minimalisir. Para pengembang tetaplah optimis dan tetap bertahan meski tantangan yang dihadapi cukup berat. Jangan lupa untuk menjaga stabilitas bisnis, adaptasi dan inovasi adalah kunci utama keberhasilan.
Penulis/Editor : Haris Sukana Yudhabrata
Sumber : Dari berbagai sumber