Saat ini sedang terjadi tren baru pembelian rumah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu konsumen membeli rumah dengan tempo cicilan yang lebih pendek dan bunga tetap yang lebih panjang. Cicilan rumah 16 – 20 tahun yang dulu sangat diminati, kini beralih menjadi 11-15 tahun.
Membeli rumah KPR perlu perencanaan yang matang, karena kita harus bayar cicilan setiap bulannya untuk beberapa tahun ke depan. Jangan sampai kita salah mengambil keputusan yang akan mengakibatkan terganggunya kestabilan keuangan keluarga.
Untuk menghindari hal tersebut penulis mencoba untuk memberikan sedikit gambaran mengenai tenor KPR jangka pendek tersebut.
Pengertian Tenor KPR Jangka Pendek
Sebaiknya kita harus tahu dulu apa itu tenor KPR Jangka Pendek. Tenor KPR jangka pendek adalah pembelian rumah dengan mengambil rentang waktu cukup pendek yaitu (5-10 Tahun). Adapun peminatnya umumnya nasabah yang mampu membayar DP dan cicilan bulanan besar, biasanya kelompok nasabah usia diatas 40 tahunan mengingat masa produktifnya hanya tinggal 15 tahunan lagi.
1. Keuntungan Tenor KPR Jangka Pendek
a. Nilau bunga pinjaman lebih ringan
Rentang masa cicilan yang relatif pendek menjadikan beban bungan menjadi lebih ringan walaupun nilai cicilan bulanan lebih tinggi. Sebagai contoh kita mengajukan pinjaman KPR setelah dipotong DP senilai Rp.360.000.000 dengan bunga 10% per tahun, maka bunga yang harus ditanggung setiap bulan adalah Rp 3.000.000. Berarti kita bisa memutuskan bahwa dengan beban bunga tersebut pinjaman KPR tenor pendek lebih tepat untuk dilakukan karena nilai bungan yang ditanggung lebih ringan. Bisa dibayangkan besarnya beban bunga yang harus dibayar bila kita menggunankan KPR Tenor panjang
b. Cicilan rumah cepat selesai
Keuntungan lainnya adalah pelunasan KPR menjadi lebih cepat tanpa penalti. Berarti rumah impian akan lebih cepat termiliki, kita mempunyai waktu untuk merencanakan pembelian rumah yang kedua. Rumah pertama yang telah lunas bisa kita sewakan misalnya.
2. Kekurangan Tenor KPR Jangka Pendek
a. Pengajuan sulit untuk yang berpenghasilan rendah
Umumnya pihak Bank sulit memberikan persetujuan untuk pengaju KPR berpenghasilan rendah , mengapa demikian ? Dengan cicilan yang cukup tinggi pihak Bank khawatir terjadi gagal bayar maka hanya orang yang berpengahasilan tinggi saja yang disetujui pengajuannya.
b. Resiko terjadi gagal bayar
Nilai jumlah angsuran yang cukup tinggi maka resiko terjadi gagal bayar akan terjadi terutama nasabah dengan pendapatan tidak stabil. Maka perlu dipikirkan lebih matang untuk mengambil KPR jangka pendek ini. Bila pendapatan tidak bisa memenuhi maka perlu ada sumber pendapatan lainnya supaya tidak terjadi gagal bayar tersebut.
Disarankan sesuaikanlah besarnya cicilan dengan kondisi keuangan kita agar bisa terbayar hingga lunas. untuk menghindari gagal bayar aturlah keuangan secara cermat dan ketat. Jangan lupa siapkanlah dana darurat untuk antisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Demikianlah sekilas tentang untung ruginya tenor KPR jangka pendek. Penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi para pembaca untuk menentukan pilihan KPR yang tepat.
Penulis/Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber : dari berbagai sumber