Menurut PSAK No.1 (2015:2), Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan labarugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalamberbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Laporan keuangan merupakan bagian terpenting dalam kegiatan dunia usaha , laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui secara pasti kondisi dan finansial suatu organisasi atau perusahaan, serta untuk mengontrol aktivitas kinerja perusahaan , perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan. Tujuan lainnya adalah untuk menjaga bisnis agar bisa tetap berjalan dengan baik, karena sebuah laporan yang rapi atau konstan akan menghindarkan perusahaan dari kerugian yang ditimbulkan oleh yang namanya kebocoran aset.
Kesemua itu dimaksudkan agar manajemen mampu membuat keputusan yang penting untuk kebaikan jalannya perusahaan , disamping itu juga sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen dalam mengelola sumberdaya perusahaan.
Apa yang harus dilakukan developer untuk menghindari kerugian dalam menjalankan usahanya ? developer dituntut untuk merencanakan anggaran dan realisasinya dengan sangat ketat karena dalam usaha properti banyak alokasi pengeluaran biaya tetapi hanya ada satu sumber pendapatan , yaitu penjualan bangunan dari konsumen, inilah yang membedakan perusahaan properti dengan perusahaan yang bergerak di bidang lain.
Untuk memenuhi upaya tersebut maka developer harus memiliki sitem laporan keuangan yang akurat dan akuntable selain itu juga bisa digunakan sebagai pembanding pada proyek sebelumnya serta dapat menjadi acuan untuk proyek berikutnya. Tentu saja untuk memenuhi hal tersebut ada beberapa ketentuan yang diperhatikan oleh para developer ,bila akan menggunakan software keuangan yang benar, yaitu :
1. Software harus sudah standar akuntansi (SAK)
Ini merupakan hal yang sangat mendasar, software keuangan harus sudah standar akuntansi bukan saja untuk perusahaan yang dikelola pemerintah yang setiap tahun ada audit tetapi juga untuk perusahaan non pemerintah dari tingkat cluster sampai perusahaan besar laporan keuangannya harus standar akuntansi.
2. Software bersifat memudahkan penggunanya
Software yang mudah penggunaannya harus yang sifatnya terintegrasi, karena dengan sistem terintegrasi pelaporan keuangan akan lebih mudah ,lebih cepat serta lebih akurat, misalnya dengan satu kali entry data di marketing maka akan otomatis di akunting hanya tinggal click posting jadilah laporan keuangan.
3. Software bisa memfasilitasi sistem akuntansi Job Order Costing
Dalam menjalankan usahanya developer melakukan Job Order Costing yaitu developer memulai kegiatan usahanya setelah menerima order dari konsumen karena tidak ada perusahaan properti yang melakukan penjualan rumah setelah proyeknya selesai, ini akan sangat berpengaruh pada penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) Unit , karena sifat usahanya Job Order Costing maka penghitungan HPPnya berdasarkan kepada Rencana Anggaran Biaya (RAB) bukan berlandaskan pada Real Cost.
4. Software mampu menginformasikan real cost (Realisasi Biaya) dan anggaran biaya.
Pencatatan realisasi biaya sangat penting karena dengan pencatatan biaya manajemen bisa mengontrol dan memonitor sampai sejauh mana pembiayaan proyek yang sedang berlangsung, manajemen bisa melakukan perbandingan antara RAB dengan realisasi, maksudnya adalah untuk menjaga jangan sampai realisasi berada diatas RAB, karena kalau hal itu terjadi dimana proyeknya bersifat subsdi dan menggunakan uang bank maka akan mengakibatkan perusahaan tersebut hanya bekerja untuk bank .
5. Software dapat menampilkan berbagai macam laporan keuangan yang dibutuhkan.
Laporan keuangan harus sesuai dengan standar akuntansi (SAK),seperti laporan laba rugi ,laba rugi per bulan , Neraca, Neraca per bulan ,buku besar,dan cash flow serta lampiran laporan keuangan.
Kelima ketentuan tersebut diatas dapat temui pada software produk dari Media Sarana Informasi (MSI) yang bernama Eces-Q, Eces-Q didesain untuk perusahaan properti, modul-modul yang terdapat pada Eces-Q terdiri dari modul proyek, marketing, legalitas , keuangan dan akunting, dimana sistemnya saling terintegrasi satu sama lainnya, sedangkan dari aspek teknologi software ini dilengkapi dengan teknologi Clien Server dan Android , dengan mengunakan teknologi clien server ada beberapa keuntungan yang akan didapat yaitu, kontrol dan backup terpusat di server ,skalabilitas dan perawatan sangat mudah serta tingkat keamanan terjamin. sedangkan melalui teknologi android developer, konsumen dan bank akan mendapat kemudahan untuk bertransaksi karena semuanya sudah saling terkoneksi.
Adapun modul-modul yang terdapat pada software Eces-Q yaitu : RAB dan realisasi pembiayaan proyek, progres dokumen dan bangunan, persediaan dan penjualan , rencana dan progres pembayaran marketing penjualan , berkas konsumen, proses KPR dan Retensi Bank,dan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan proyek baik pengeluaran maupun penerimaan, serta berbagai laporan keuangan yang otomatis akan terbentuk tanpa harus input data berulangkali sehinggga transaksi bisa dilakukan lebih efektif dan efisen.
Haris Sukarnayudabrata – Selasa, 24 September 2019 13:00
Sumber :
https://www.dictionary.com/browse/client-server-network 32
https://eprints.polsri.ac.id/2637/3/BAB%20II.pdf