Corona Virus telah menghiasi trending topic selama beberapa bulan terakhir. Sejak berita munculnya Corona di Wuhan, hampir seluruh negara mempersiapkan diri untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Beberapa negara berlomba-lomba menangkis Corona dari negaranya, salah satunya Indonesia. China merupakan salah satu mitra utama Indonesia. China telah menjadi sumber keuangan terbesar Indonesia, baik dalam sektor ekonomi maupun pariwisata.
Dilansir dari Detik Finance penyebaran corona sangat mempengaruhi laju perekonomian suatu negara. Indonesia sendiri telah merasakan dampak yang cukup signifikan. Mulai dari penurunan wisatawan China, hingga terganggunya ekspor impor Indonesia – China. Melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana sebesar 1,5 Triliun untuk sektor Properti. Pemberian dana ini dirasa sangat penting untuk menyeimbangkan perekonomian Indonesia yang tengah mengalami kelesuan akibat Corona.
“(Insentif perumahan) akan dilaksanakan mulai bulan April. Jadi sudah disepakati dalam ratas kemarin, dalam rangka Corona ini ada stimulus perumahan sebesar Rp 1,5 triliun,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Pemberian dana sebesar Rp 1, 5 Triliun ini terdiri atas dua bagian, sebesar Rp 800 miliar untuk Subsidi Seisih Bunga (SSB), dan Rp 700 miliar untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM). Pemberian bantuan dana oleh pemerintah ini tidak termasuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pemberian dana oleh pemerintah yang cukup besar pada sektor properti ini berdasarkan pertimbangan melemahnya wisatawan asing yang membutuhkan penginapan atau tempat singgah di Indonesia akibat pembatasan penerimaan wisatawan asing. Sehingga pemerintah berupaya memaksimalkan perumahan bagi perekonomian kelas menengah kebawah sebagai objek utama.
Pemberian bantuan dana dari pemerintah ini menjadi angin segar bagi warga Indonesia yang menginginkan tempat tinggal nyaman, aman, dan pas dikantong. Selain itu dengan bertambahnya pembelian setiap rumah, akan menggerakkan lebih dari 150 industri kebutuhan rumah tangga, seperti : kipas angin, rice cooker, kulkas, dll. Sehingga roda perekonomian Indonesia akan cenderung stabil.
“Ya kalau itu bisa beli itu (kebutuhan rumah) kan berarti menggerakan, yang namanya rumah itu menggerakkan 150 industri lain. Ada yang beli rice cooker, kulkas, tempat tidur, macem-macem. Jadi itu menggerkakkan ekonomi lainya. Bangun-bangun itu (rumah) beli paku, papan, semen, besi, jadi menggerakkan sekitar 150-an industri,” pungkasnya.
Sumber Informasi :
https://finance.detik.com/properti/d-4915658/tangkis-corona-pemerintah-geontorkan-rp-15-t-ke-sektor-properti