Rencana anggaran biaya adalah segala bentuk perencanaan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang. RAB meliputi anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin.
Dengan kata lain Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Menyusun RAB sebelum mengerjakan proyek merupakan hal yang penting, karena tanpa adanya RAB, sangat mungkin terjadi permasalahan yang tidak diharapkna seperti , pembengkakan biaya proses pembangunan , pengupahan pekerja yang tidak terkontrol, pengadaan peralatan yang tidak tepat, dan berbagai dampak negatif lainnya. Supaya tidak terjadi permasalahan -permasalahan tersebut maka penyusunan RAB merupakan hal yang tepat dilakukan oleh para developer.
Baca Juga : Software Keuangan Properti Sistem Laporan Keuangan Yang Terintegrasi
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
1.Perhitungan RAB berdasarkan perhitungan kasar.
Rencana Anggaran Biaya ini dibuat dalam bentuk perhitungan kasar atau global dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan tiap meter persegi luas lantai, Oleh karena itu hanya membutuhkan dua data yaitu luas bangunan yang akan dibangun dan harga bangunan per m2 waktu dan lokasi kegiatan pembangunan.
Adapun tujuan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini adalah untuk mengambil keputusan apakah ide atau gagasan proyek yang telah direncanakan akan dilaksanakan atau tidak
( biasanya masih dibantu dengan Studi Kelayakan Proyek) dan sebagai pedoman untuk anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Lalu apa kelebihan dari perhitungan kasar ini ? kelebihan cara ini adalah proses penghitungan RABnya dapat dilakukan dengan cepat karena tidak banyak memerlukan waktu pencarian data dan proses berpikir selain itu sistem ini digunakan sebagai data awal ,berapa kisaran dana yang diperlukan untuk membangun sebuah konstruksi, contoh perhitunganya sebagai berikut:
Dimisalkan bangunan Induk luasnya 12 m X 10 m = 120 m2 kemudian dikalikan harga satuan yaitu, dimisalkan Rp 150.000 . Jadi hasilnya adalah 120 m2 X Rp 150.000 = Rp.18.000.000
2. Perhitungan RAB berdasarkan perhitungan Angka Biaya Teliti
Perhitungan anggaran biaya berdasarkan angka biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung secara teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya berdasarakan perhitungan yang rinci melalui beberapa tahapan antara lain :
a. Menggambar desain rumah yang direncanakan .
Gambar kerja yang dibuat oleh arsitek akan menjadi rujukan dalam menentukan item-item pekerjaan yang akan dihitung dalam pembuatan RAB keperluan pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pembuatan Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK), sampai tahap pembuatan RAB.
b. Melakukan spesifikasi material atau rencana kerja dan syarat bangunan.
Penggunaan gambar kerja pada RAB juga diperlukan untuk menentukan berbagai jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material bangunan,
c. Merinci daftar perkerjaan yang akan dilaksanakan.
Daftar rincian pekerjaan yang akan dilakukan akan sangat memudahkan proses pengerjaan proyek yang akan dilakukan oleh kontraktor.
d. Menghitung volume masing – masing item pekerjaan.
Penghitungan volume pekerjaan akan memperjelas bobot pekerjaan yang akan dilaksanakan.
e. Menyusun dafftar harga upah dan bahan terbaru.
Penyusunan daftar harga upah dan bahan terbaru bertujuan untuk memprediksi besarnya biaya yang akan terjadi selama proyek berjalan, meminimalkan kesalahan perkiraan biaya yang dibutuhkan.
f. Menghitung analisa harga satuan setiap item pekerjaan.
Menghitung lebih rinci dan spesifik item pekerjaan per satuan harga untuk memperjelas biaya yang dibutuhkan proyek.
g. Mengalikan volume dengan analisa harga satuan.dengan rumus vollume x harga satuan = harga item pekerjaan.
Contoh, pada item pekerjaan cat dinding + plafond kita hitung volumenya sebesar 65,3 m2 dengan harga satuan sebesar Rp.14.640,00 /m2 maka biaya pekerjaan cat dinding +plafond adalah 65,3 m2 x Rp.14.640,00 = Rp.955.992,00.
g. Membuat jumlah harga secara keseluruhan.
Prediksi perhitungan akhir biaya total proyek yang akan dilaksanakan memudahkan bagian anggaran melakukan alokasi dana yang harus dikeluarkan.
h. Menambahkan angka hasil perhitungan rencana anggaran biaya bangunan dengan PPN 10% nilai keuntungan borongan yang akan diberikan kepada kontraktor.
Contoh RAB Perhitungan Teliti
Siapa sajakah yang berkepentingan dengan RAB ..? karena tidak semua bagian berkepentingan dengan RAB . inilah empat unsur di perusahaan yang berkepentingan dengan RAB ,yaitu :
1. Owner atau Pemilik perusahaan
Dengan RAB Pemilik perusahaan dapat menentukan besarnya biaya investasi atau biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan proyek , mengatur perputaran pembiayaan (cash flow) dan melakukan penilaian atau perbandingan dalam menentukan kelayakan harga penawaran dari kontraktor serta RAB digunakan sebagai alat penentu kelayakan sutu pekerjaan secara ekonomi
2. Kontraktor
RAB berfungsi sebagai estimasi harga dalam proses penawaran terutama dalam proses lelang dan disamping itu juga untuk menetukan kelayakan ekonomi proyek . Jika hasil estimasi tidak memberikan profit secara ekonomi maka kontraktor cenderung tidak akan melakukan penawaran , selain itu RAB dijadikan oleh manajemen sebagai acuan dalam pengendalian keuangan proyek.
3. Konsultan
Dengan RAB konsultan pengawas pekerjaan dapat menghitung kemajuan progres proyek.
4. Manajemen
a. Sebagai monitoring kontrol
Manajemen dapat melakukan monitoring kontrol terhadap jalannya pembiayaan proyek , yaitu dengan cara membandingkan besarnya Realisasi dengan RAB untuk menjaga jangan sampai realisasi berada diatas RAB karena bila hal itu terjadi maka perusahaan tersebut hanya bekerja untuk bank terutama untuk perusahaan yang bersifat subsidi dan menggunakan uang bank sebagai sumber pendanaan proyek.
b. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan total keseluruhan biaya yang dikeluarkan secara langsung oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Perhitungan HPP dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan saat akan memproduksi barang atau jasa. Pada umumnya perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
Penghitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) oleh suatu perusahaan dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat menentukan harga jual produk, menghitung laba/rugi perusahaan dari penjualan produk, dan untuk melihat realistis atau tidaknya biaya produksi yang diterapkan.
Perlu diketahui di perusahaan properti yang bersifat Job Order Costing dimana developer melakukan penjualan produk sebelum proyek selesasai maka perhitungan HPP nya harus dari RAB bukan dari Real Cost.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran RAB sangat penting bagi perusahaan properti karena RAB merupakan titik acuan dalam menjalankan proyek yang sedang dilakukan serta untuk mengambil keputusan yang tepat dari managemen sampai pemilik perusahaan.
Disarankan Developer mengguanakan sistem keuangan dan akuntansi yang memudahkan perhitungan biaya proyek yang dilakukan , misal software ECes.Q dimana ECes.Q ini adalah software akuntansi dan keuangan untuk properti yang sifatnya terintegrasi . Software seperti ini akan sangat membantu dalam proses perhitungan biaya dan pelaporan keuangan yang lebih akuntable.
Senin, 30 September 2019 14:00
Haris Sukarnayudabrata
ECes.Q adalah Software Keuangan Akuntansi Untuk Developer dan Real Estate
Sumber :
https://www.pengadaan.web.id/2019/03/rencana-anggaran-biaya-rab.html
https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/rencana-anggaran-biaya-rab-definisi-fungsi-dan-cara-penyusunan-96