Generasi Milenial merupakan kelompok masyarakat yang sangat potensial untuk properti saat ini. Generasi ini adalah mereka yang terlahir antara tahun1981-1996 merupakan masyarakat produktif. Maka dipastikan mereka ini menjadi pasar terbesar properti di Indonesia.
Generasi Produktivitas Tinggi
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Real Estat Indonesia (REI), Hari Ganie mengungkapkan sekitar 25% dari 270 Juta Jiwa penduduk Indonesia merupakan generasi milenial dengan tingkat produktivitas tinggi. “Jika fokus di Jabodetabek saja, maka ada 15 juta jiwa. Usia mereka, antara 22 sampe 39 tahun, dan memiliki penghasilan yang berbeda-beda dari menengah hingga atas” jelasnya.
Kelompok Teknologi Mainded
Mereka memiliki pola hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Jika pada generasi sebelumnya, rumah atau tempat tinggal tetap menjadi patokan kesuksesan yang harus didahulukan. Generasi ini cenderung mendahulukan gaya hidup memanfaatkan waktu luang seperti nongkrong, traveling, hobi, dan technology minded. Sedangkan keinginan memiliki rumah tergolong rendah.
“kepedulian mereka terhadap pemilikan rumah berkurang seperti juga terhadap pemilikan mobil. Mereka lebih suka sewa apartemen atau menggunakan kendaraan dari aplikasi online untuk aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, pola pemasaran dan skim pembiayaan untuk generasi milenial perlu disesuaikan pula dengan gaya mereka termasuk skim sewa-beli yang memungkinkan mereka sewa dulu baru beli setelah dianggap bankable”, imbuhnya.
Gaya Hidup yang Berbeda
Gaya hidup mereka tersebut bisa menjadi peluang atau masalah apabila developer tidak cermat membaca situasi dan merancang solusi. Para pengembang bisa menawarkan sewa-beli atau cicilan berjangka/ graduated payment mortgage (GPM) pada mereka, di mana rumah dapat disewakan lebih dulu dalam kurun waktu yang telah disepakati untuk kemudian dibeli.
Adanya Sokongan dari Orang Tua
Perlu jadi pertimbangan bahwa para milenial ini masih mendapat dukungan dari orang tua untuk membeli properti atau rumah. Hal ini tergambar dalam data yang dikeluarkan oleh Indonesia Property Watch (IPW) yang menyebutkan bahwa generasi milenial yang melek properti hanya sebesar 40,95% dengan rincian usia sekitar 27 – 39 berpenghasilan > Rp 8,5 Juta. Angka ini menandakan masih banyaknya milenial yang tak acuh akan pentingnya sebuah tempat tinggal. Sedangkan sisanya berhasil membeli rumah dengan bantuan dana dari orang tua atau mendapat warisan dari orang tua.
Perlu kiranya para pengembang memanfaatkan momentum ini untuk menjadikan generasi milenial ini objek pasar tepat sasaran.
Penulis: Siti Lilik NR
Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber: https://www.industriproperti.com/e-mag/edisi-juli-2023/