Prospek bisnis properti diprediksi akan tetap stabil di tengah isu politik menjelang pemilu 2024. Tak bisa dipungkiri, rencana pemilu yang telah diagendakan pada awal 2024 turut memberikan dampak bagi bisnis properti, khususnya jenis residensial. Berkaca dari pemilu sebelumnya, pada 2019 justru terjadi kenaikan trafik permintaan properti residensial sebesar 1% dari tahun 2018.
Hal ini tentu memberikan angin segar bagi para developer untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis propertinya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, hingga kuartal pertama tahun 2023 pertumbuhan bisnis properti residensial terproyeksi mengalami peningkatan sebesar 1,79%.
Masyarakat Mulai Tertarik Bisnis Properti
Peningkatan juga terjadi pada sisi suplai di mana terjadi peningkatan suplai tahunan sebesar 6,6%.
Indikasi peningkatan daya beli tergambar pada mulai merangkaknya angka ketertarikan masyarakat terhadap bisnis properti, khususnya sektor residensial baik rumah tapak maupun apartemen.
Berdasarkan data report yang dikeluarkan oleh Rumah.com pada kuartal kedua 2023 telah terjadi peningkatan indeks permintaan properti, rumah tapak sebesar 14,5% sedangkan pada jenis apartemen mengalami pertumbuhan sebesar 13,4%. Indeks harga properti keduanya mengalami pertumbuhan yang tipis yakni hanya sebesar 1,8% untuk rumah tapak dan 0,9% untuk apartemen.
Rumah Tapak Masih Banyak Peminat
Umumnya, jenis properti yang masih diminati oleh semua golongan adalah dari jenis rumah tapak. Sedangkan, untuk apartemen hanya bertumbuh dan berkembang di kota-kota besar khususnya Jakarta.
Pemilu 2024 juga dapat menjadi ajang refleksi para pengembang dalam menentukan segmen pasarnya. Pasalnya, para pemuda usia produktif (telah memiliki hak pilih) cenderung memiliki ketertarikan yang tinggi pada dunia properti dari pada usia lanjut.
Hingga tahun 2023 ini sebanyak 88 juta jiwa penduduk merupakan usia produktif pada rentang usia 20-44 tahun atau sebanyak 40% dari total penduduk merupakan segmen pasar yang tepat.
Masyarakat ini berada pada tingkatan usia produktif atau secara kasar merupakan usia matang untuk memiliki tempat tinggal sendiri baik sebagai tempat tinggal bersama keluarga maupun ajang investasi.
Namun, faktanya sebanyak 12 juta keluarga terproyeksi belum memiliki tempat tinggal.
Angka yang cukup tinggi bukan? Hal ini menunjukkan masih berpotensinya bisnis properti di tengah gempuran perpolitikan Indonesia yang kian menjadi.
Data diatas juga dapat menjadi pertimbangan anda (developer) sebelum mulai merambah bisnis properti. Pahami perkembangan kawasan properti anda, apakah cenderung cocok untuk rumah tapak atau apartemen. Serta, jangan lupa mempertimbangkan pangsa pasar yang tepat sebagai target konsumen properti anda.
Penulis: Siti Lilik NR
Editor : Haris Sukarna yudhabrata
Sumber:
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2513023.aspx
https://ekonomi.bisnis.com/read/20230404/47/1643720/begini-prospek-properti-ri-di-tahun-politik-jelang-pemilu-2024
https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah.com-indonesia-property-market-report-q2-2023-84459