Inflasi menjadi hantu yang menakutkan bagi para pebisnis. Khususnya bisnis properti yang merupakan usaha padat modal berbiaya besar. Oleh karena itu inflasi akan berpengaruh besar terhadap tumbuh kembangnya usaha ini. Semakin tinggi harga hunian, tingkat penjualan akan semakin rendah. Begitupun sebaliknya. Semakin rendah harganya semakin tinggi angka penjualannya. Oleh karena itu, update data terkait inflasi sangat diperlukan oleh para pengembang.
Terjadi Penurunan
Memasuki semester II tahun 2023 ini, tingkat inflasi di Indonesia terkoreksu melandai. Kondisi ini memberikan harapan baru bagi sektor properti di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ada bulan Juli 2023, laju inflasi di Indonesia mencapai 3,52%. Angka ini menurun dari bulan sebelumnya yakni sebesar 4%. Selain itu, angka inflasi bulan Juni 2023 juga terkoreksi menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2022) yang mencapai 4,35%.
Mempengaruhi Suku Bunga
Penurunan angka inflasi ini tentu akan memengaruhi penurunan suku bunga tetap Bank Indonesia (BI). Semakin rendah inflasi, akan memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan emiten properti.Melalui kontan.co.id, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei berharap, melandainya inflasi pada juli 2023 ini mampu membawa para pengembang meraih targetnya. ”Diharapkan kinerja marketing sales emiten properti tahun ini dapat mencapai targetnya masing-masing,” ujarnya pada Rabu (5/7/2023).
Tetap Waspada
Meski demikian, indonesia tidak boleh terlena dan lengah terhadap isu-isu perkembangan moneter dunia. Hingga Juli 2023, The Fed (Federal Reserve) sebagai salah satu Bank Sentral Amerika Serikat telah mengungkapkan akan adanya kenaikan suku bunga pada 2023 sebanyak 2 kali lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu waspada terhadap kenaikan inflasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Mengingat, Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan mata uang terkuat di dunia, sehingga akan berpengaruh juga terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia.
“Namun, BI tetap akan menilai seperti apa kondisi ekonomi domestik, seperti inflasi dan daya beli, sebelum menentukan suku bunga,” Jono menambahi.Kebijakan yang akan diambil BI kedepan terkait dengan peningkatan suku bunga tentu akan mempertimbangkan banyak hal, salah satunya tingkat perekonomian domestik Indonesia.
Jika inflasi yang terjadi terus melandai. Maka, akan menyuburkan sektor properti di Indonesia. Pengembang akan mendulang keuntungan yang besar dan pangsa pasar akan semakin luas.
Penulis: Siti Lilik NR
Editor : haris Sukarna Yudhabrata
Sumber: Inflasi Melandai, Analis: Sektor Properti Punya Harapan pada Semester II (kontan.co.id)