Bisnis properti merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang kepemilikan tanah atau bangunan termasuk sarana dan prasarana di dalamnya. Bisnis ini dapat menjadi strategi terbaik untuk investasi jangka panjang dengan nilai yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Selain itu, bisnis properti bisa menghasilkan dengan dua cara, jual-beli dan sewa.
Keuntungan yang besar ini sebanding dengan modal yang harus anda keluarkan untuk memulai bisnis properti ini. Pemula maupun orang yang berpengalaman dalam menjalankan bisnis properti perlu mempertimbangkan masalah permodalan ini.
Modal dalam bisnis properti dibagi menjadi 2 yaitu , modal awal atau start up capital dan modal tanah. Modal sendiri dapat dikelola dengan dua cara yakni developer/ pengembang sebagai pengelola modal dan investor sebagai pemilik modal/ uang atau tanah.
Pembagian keuntungan pada sistem permodalan diatas dapat digambarkan sebagai berikut.
Misalkan terdapat lahan seluas 400 m2 dengan harga per meternya 1 juta rupiah sehingga total harga tanah tersebut sebesar 400 juta rupiah. Untuk mengembangkan lahan tersebut dibutuhkan modal awal sebesar 100 juta rupiah. Modal tersebut bisa dipenuhi dengan menggandeng mitra atau investor sehingga developer hanya mengelola modal dan tanah tersebut.
Jadi, total modal seluruhnya adalah 500 juta rupiah yang didapatkan dari harga tanah dan modal awal. Developer tidak perlu mengeluarkan modal sedikitpun. Meski begitu, developer haruslah memiliki kemampuan pengelolaan modal yang baik sehingga tidak ada dana yang terbuang percuma.
Lantas bagaimana cara pembagian keuntungannya?
Skill yang dimiliki pengembang bernilai tinggi yakni sebesar 50% karena developer menjadi tonggak keberhasilan suatu proyek.
Sehingga berdasarkan contoh diatas, cara pembagian keuntungannya dapat disesuaikan dengan besaran modal yang dikeluarkan seperti 50% untuk pengembang, 40% pemilik lahan, dan 10% investor.
Bagaimana jika developer juga menjadi pemilik modal awal?
Maka, skill pengembang tetap bernilai 50%, sedangkan modal yang dikeluarkan developer bernilai 10%, sehingga total yang akan didapatkan pengembang dengan modal sebesar 60%. Sisanya, yakni 40% keuntungan diberikan pada pemilik lahan.
Angka-angka tersebut hanyalah ilustrasi ya… Sehingga dapat diubah sesuai perjanjian yang disepakati oleh semua pihak.
Penulis: Siti Lilik NR
Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber:
Strategi Permodalan Developer Properti Dengan Menjadikan Pemilik Lahan Sebagai Permodalan Proyek | Asri.land