Menurut Mardiansyah (2007), dalam Bunga Rampai Pembangunan Indonesia Abad 21 (2005) , bahwa perkembangan dan pertumbuhan kota yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh tiga faktor, diantaranya faktor pertumbuhan alami, migrasi, dan pertumbuhan reklasifikasi. Selain itu, kecenderungan pertumbuhan serta perkembangan kota di Indonesia diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk di perkotaan yang diakibatkan oleh proses urbanisasi yang kurang terkendali.
Kesemua sebab tersebut mengakibatkan terjadi tingginya angka pertumbuhan penduduk diperkotaan, maka timbulah permasalahan- permasalahan baru, salah satu diantaranya adalah masalah pemukiman, masalah- masalah pemukkiman tersebut anatara lain adalah terjadinya kepadatan banguan yang tinggi, lenyapnya taman dan ruang terbuka, tidak terpenuhinya jaringan air bersih ,listrik dan pembuangan air kotor dan berkurangnya tingkat pelayanan serta fasilitas umum seperti sekolah, tempat pertemuan dan olahraga, rekreasi, jugah hilangnya ciri-ciri khas atau karakter spesifik dari daerah permukiman tertentu.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan diatas, pemerintahan kota melakukan penerapan pembangunan horizontal menjadi vertikal keatas melalui pembangunan superblok pada beberapa titik lokasi yang strategis dalam menunjang kegiatan perkotaan. Superblok yang berkonsep semua jadi satu ini akan sangat efektif jika diterapkan di perkotaan, superblok merupakan salah satu alternatif pembangunan yang efisien karena dapat mengakomodasi kepadatan yang tinggi secara vertikal. Di Indonesia sendiri pembangunan konsep superblok menjadi tren diawal tahun 80-an (Eti Ernawati, 2009).
Superblok sendiri adalah suatu kawasan di konteks urban yang dirancang secara terpadu dan terintegrasi (integrated developement), berdensitas cukup tinggi dalam konsep tata guna lahan yang bersifat campuran (mixed-use). Salah satu kunci terpenting dalam keberhasilan sebuah superblok adalah keberhasilan mekanisme kontrol, seperti halnya konsep Urban Design Guidelines (UDGL) yang memuat regulasi-regulasi pengembangan superblok.
Ada beberapa alasan mengapa orang memilih tinggal di hunian superblok, yaitu antara lain :
1. Merasa Bangga Menjadi Penghuni Superblock
Orang akan bangga bila menyebutkan tinggal di superblok karena menurut mereka tunggal di supoerblok adalah tinggal di kawasan
yang bergengsi.
2. Memiliki Prinsip One Stop Living
Untuk keperluan seperti makan , berbelanja ,pertemuan bisnis juga untuk menyekolahkan anak semuanya dilakukan dalam satu tempat (One Stop Living) didalam superblok, karena sifat konsep superblok yang terintegrasi dan terpadu dimana semua fasilitas sarana dan prasarana ada
dalam satu tempat maka semua kebutuhan akan sangat mudah terakses serta bersifat memanjakan penghuni.
3. Selalu Berada Dilokasi Yang Strategis
Tuntutan hunian superblok adalah lokasi yang strategis oleh karena itu developer akan berusaha untuk memenuhi hal
tersebut, maka dipastikan superblok selalu berada dilokasi yang strategis, sesuai dengan tuntutan konsumen.
4. Harga Sewa Yang Tinggi
Superblok selalu memiliki harga sewa yang tinggi, bahkan melewati rasio harga sewa rumah diperumahan terdekatnya ini menyebabkan penghuni superblok dipastikan adalah golongan masyarakat tertentu contohnya kaum expatriat, mereka tidak akan berminat menyewa unit
apartemen di pinggiran atau apartemen yang tidak memiliki fasilitas yang lengkap.
Tetapi kita juga perlu mengakui bahwa setiap konsep pemukiman pasti memiliki kelemahan salah satu kelemahan yang menonjol dari superblok ini adalah terjadinya situasi di mall yang lebih ramai penuh orang yang mengakibatkan sulitnya penghuni saat akan keluar masuk hunian terutama pada saat weekend. Namun masalah tersebut sepertinya tidak terlalu berefek jika dibandingkan dengan kelebihan-kelebihannya.
Apa saja keuntungan- keuntungan dari konsep hunian superblok ?
Menurut Danisworo (1996) terdapat sedikitnya 6 keuntungan dari konsep Superblok:
1. Mendorong tumbuhnya kegiatan yang beragam secara terpadu dalam suatu wadah secara memadai.
2. Menghasilkan sistem sarana dan prasarana yang lebih efisien dan ekonomis.
3. Memperbaiki sistem sirkulasi.
4. Mendorong pengembangan sistem persil yang tidak kaku dan lebih fleksibel.
5. Mendorong pemisahan yang jelas antara berbagai sitem moda transportasi.
6. Memberikan kerangka yang luas bagi inovasi perancangan bangunan dan lingkungan.
Dari kelebihan dan keuntungan konsep hunian diatas akan menjadi motivasi para developer untuk memenuhi kebutuhan hunian yang bersifat terpadu dan terintegrasi ini dimana semua kebutuhan dan fasilitas tersedia dalam satu tempat akan menjadi daya jual yang tinggi walaupun harga yang ditawarkan juga sangat tinggi tetapi bagi masyrakat kelas tertentu tidak menjadi halangan untuk melakukan pembelian atau penyewaan.
Developer tidak usah khawatir untuk menjadi stakeholder hunian superblok karena adanya potensi besar ketersediaan pasar yang sudah menanti , pertumbuhan penduduk yang sangat cepat karena arus imigrasi dan urbanisasi sebuah kota metropolitan atau megapolitan, akan otomatis mendorong tingkat kebutuhan hunian yang terintegrasi dan terpadu dalam satu tempat.
Superblok bukan saja bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan hunian yang sangat nyaman, tetapi juga akan mendorong sektor perokonomian sebagai penunjang akan konsep hunian yang terintegrasi dan terpadu, konsep superblok akan mendorong laju percepatan pertumbuhan ekonomi sektor- sektor yang lain diantaranya adalah : sektor perdagangan misal pusat perbelanjaan, sektor pendidikan seperti sekolah dan perkatoran serta sarana bisnis juga fasilitras umumpun otomatis akan terdorong cepat tumbuh, karena semua itu terakumulasi dalam satu wilayah hunian dan ini akan menjadi identitas sebuah perkotaan.
Kamis, 31 Oktober 2019 : 10.00
Haris Sukarnayudabrata
ECes.Q adalah Software Keuangan Akuntansi Properti
Sumber :
https://gusgusara.blogspot.com/2014/08/perencanaan-superblok-sebagai-model.html
https://www.radarplanologi.com/2015/10/perencanaan-superblock-city.html
https://www.liputan6.com/properti/read/3145464/hunian-dengan-konsep-one-stop-living-serbu-bekasi
Dari berbagai sumber.