Kebutuhan tempat tinggal merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, begitu juga bagi generasi milenial. Diperkirakan jumlah generasi milenial ini ada sekitar 30 persen dari total penduduk Indonesia kemungkinan akan terus bertambah. berarti ada sekitar 81 juta jiwa milenial yang belum memiliki rumah, Ini merupakan pasar potensial bagi pengembang perumahan.
Kebutuhan hunian generasi milenial ini jelas akan menjadi daya tarik pasar bagi industri properti, oleh karena itu developer harus bisa menentukan jenis hunian yang tepat bagi mereka, untuk memudahkan segmen pasar yang tepat maka sebaiknya para pengembang harus mengetahui terlebih dahulu ada berapa klaster generasi milenial ini , karena sietiap klaster akan berbeda pilihan dalam memilih jenis hunian yang sesuai dengan usia dan tingkat ekonomi mereka . Berdasrkan usia dan tingkat ekonominya maka dapat disimpulkan bahwa generasi milenial ini terbagi dalam tiga klaster yaitu :
Klaster pertama adalah milenial pemula yang berusia 25-29 tahun, baru bekerja atau masih mencari pekerjaan, dan belum menikah, untuk klaster pertama ini akan disiapkan rumah sewa vertikal yang dekat dengan simpul transportasi.
Klaster kedua adalah milenial berkembang yang berusia 30-35 tahun dan sudah berkeluarga, untuk klaster kedua ini cocok sekali dengan hunian tipe 36 dengan 2 kamar tidur.
Klaster ketiga adalah milenial berusia di atas 35 tahun yang sudah memiliki pekerjaan tetap dan kemajuan finansial untuk klaster ketiga ini dipersilakan untuk membeli sendiri sesuai dengan selera dan penghasikannya.
Dari ketiga klaster milenial tersebut kita dapat melihat bahwa klaster kedua sungguh sangat menarik untuk menjadi perhatian terutama bagi para developer, mengapa demikian ?..Klaster kedua milenial ini ini adalah generasi yang unik dan memiliki lima karakteristik yang menonjol, yaitu :
1. Generasi bersifat praktis, generasi yang tidak menyukai kerumitan maka dalam memilih hunianpun cenderung akan bersifat praktis ,mereka membutuhkan hunian yang tidak terlalu besar biasanya rumah tipe 36 akan menjadi pilihan mereka.
2. Generasi yang menguasai teknologi, keberadaan akses internet akan sangat penting dan menjadi pertimbangan saat mereka akan membeli hunian, mereka tak segan mengecek beberapa provider jaringan home internet yang masuk ke kawasan tersebut dan idak jarang akses internet menjadi penentu keputusan mereka dalam membeli hunian.
3. Generasi yang selektif , generasi yang selektif dalam memilih hunian, mereka akan memilih rumah yang akses transfortasinya mudah karena mereka merupakan kelompok umur produktif , aktif dan memiliki mobilitas tinggi. Mereka tidak mempermasalahkan lokasi perumahan jauh dari perkotaan selama lokasinya dekat dengan akses transportasi umum, misalnya stasiun KRL, halte bus, dan Jalan Tol.
4. Generasi perencana keuangan yang cermat, generasi ini memiliki minat yang tinggi pada hunian dengan harga yang maksimal 500 jutaan , generasi yang bukan saja produktif tetapi juga cermat memperhitungkan segala hal, mereka menguasai perencanaan keuangan dan biasanya mengincar rumah dengan harga mulai dari Rp300 juta hingga Rp500 jutaan, karena bagi mereka harga ini dianggap masih terjangkau dengan rata-rata penghasilan bulanan mereka.
5. Generasi simple, Rumah modern yang simple dan sederhana akan menjadi pilihan bagi mereka, karena dalam melengkapi rumah mereka lebih menyukai perabot multifungsi sehingga tidak perlu membeli banyak perabot untuk membuat rumah selalu terlihat rapi.
Mengapa rumah minimalis tipe 36 sangat tepat untuk generasi milenial ?.. Ada beberapa kelebihan dari rumah berkonsep minimalis tipe 36 ini ,yang sesuai dengan kebutuhan generasi milenial saat ini, adapun kelebihan-kelebihan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Harga Rumah Yang Terjangkau
Rumah minimalis tipe 36 adalah unit yang ukurannya kecil, luasnya hanya 36 m2, unit ini harganya tidak terlalu tinggi dan terjangkau oleh rata- rata masyarakat yang berpenghasilan 4 hingga 5 juataan . maka developer sangat tepat bila berperan menjadi stakeholder untuk memenuhi kebutuhan rumah minimalis tipe 36 ini.
2. Desain Minimalis Menjadikan Interior Tampak Lapang
Dengan desain minimalis rumah tipe 36 diatur tampak lapang dan bersih serta sederhana, namun tetap berkelas, karena ukuran bukanlah satu- satunya faktor yang menentukan suasana di dalam rumah, masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya.
3. Proses Perawatan Rumah Sangat Mudah
Dengan ukuran yang tidak terlalu luas maka penghuni tidak akan mengalami kerepotan dalam merawat rumah tersebut. Bangunan rumah, interior, dan barang-barang di dalamnya jauh lebih mudah untuk merawatnya, penghuni tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam melakukan perawatan rumah.
4. Proses Pembersihan Rumah Sangat Mudah
Proses pembersihan rumah maupun untuk menjaga kebersihannya serta memantau kondisi setiap bagian rumahpun menjadi mudah untuk dilakukan karena ukuran rumah yang tidak terlalu besar.
5. Proses Pembangunannya Lebih Cepat
Membuat desain minimalis untuk rumah type 36 tidak terlalu sulit bagi developer karena memakan waktu yang lebih cepat dalam pengerjaannya, sedangkan untuk interiornya, desain minimalis relatif mudah dilakukan. Ukuran bidangnya yang kecil membuat penghuni lebih mudah untuk mendekorasinya .
6. Tidak Membutuhkan Banyak Barang
Konsep rumah minimalis adalah desain rumah yang menggunakan barang seminimal mungkin namun tetap mementingkan fungsi dari rumah tersebut. Semakin sedikit penggunaan furniture dalam rumah, maka akan semakin bagus. Biasanya generasi milenial ini sangat tertarik pengguanaan furniture multifungsi untyuk mengisi interior rumah mereka.
7. Tidak Banyak Permasalahan Yang Timbul
Ukuran yang kecil dengan penerapan desain minimalis menjadikan unit rumah bertipe 36 nyaman untuk dihuni. Kondisi bangunan sangat aman untuk memberikan perlindungan maksimal kepada para penghuninya serta tidak akan menimbulkan banyak masalah.
8. Tidak Memerlukan Biaya Renovasi Yang Mahal
Menjadi hal yang lazim bila bangunan mengalami kerusakan karena faktor cuaca dan usia maka melakukan renovasi rumah secara berkala agar kondisi konstruksi dan strukturnya tetap terjaga dengan baik, tapi itu bukanlah masalah karena salah satu kelebihan dari rumah minimalis type 36 adalah tidak memerlukan biaya yang besar untuk merenovasinya.
9. Menjadikan Hubungan Keluarga Lebih Hangat
Rumah minimalis tipe 36 dengan area interior yang tidak terlalu luas akan memudahkan terjalinnya komunikasi antar keluarga menjadi lebih lancar serta pertemuan antar keluarga akan sering terjadi. Maka keharmonisan keluarga akan tetap terjaga..
Berdasarkan kelima karakteristik tersebut maka penyediaan rumah minimalis tipe 36 akan menjadi primadona bagi generasi milenial ini, khususnya untuk klaster milenial kedua . Sedangkan bagi developer akan menjadi tantangan yang sangat menarik untuk dapat memenuhi kebutuhan perumahan bagi mereka, karena developerlah yang memiliki kesanggupan sebagai stake holder perumahan bagi masyarakat di indonesia.
Kamis, 24 Oktober 2019 :10.00
Haris Sukarnayudabrata
Media Sarana Informasi (MSI)
ECes.Q (Software Marketing, Keuangan , dan Akuntansi Pengembang Perumahan)
Sumber :
https://vonsiebzehnte.blogspot.com/2016/05/kelebihan-rumah-minimalis-type-36-yang.html
https://arafuru.com/m/desain/10-kelebihan-dan-5-kekurangan-rumah-minimalis-type-36 html https://www.liputan6.com/properti/read/3123981/rumah-seperti-inilah-yang-diinginkan-generasi milenial
https://www.jpnn.com/news/rumah-tipe-36-untuk-generasi-milenial-usia-30-35-tahun?page=2