Rumah tapak merupakan hunian yang dibangun langsung diatas lahan atau tanah yang akan ditempati pada satu bidang datar tertentu secara mandiri tanpa hitungan tingkat. Hunian jenis ini banyak dipilih oleh para pembeli di berbagai kondisi ekonomi seperti saat resesi.
Lagi-lagi Indonesia dilanda isu resesi global. Setelah penyelesaian kasus Covid-19 yang melandai, isu resesi global mulai merangkak dan membuat para investor maupun pengembang properti mencermati kebutuhan pasar. Rumah tapak menjadi pilihan para pengembang dari berbagai jenis pilihan bisnis properti lainnya.
“investasi rumah masih jadi primadona yang bisa menguntungkan baik saat resesi maupun setelah resesi” ujar Panangian Simanungkalit, Pengamat Properti sekaligus Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) pada iNews (08/03/2022).
Rumah tapak masih memiliki laju pertumbuhan yang stabil hingga sekarang. Bahkan, pada kuartal pertama tahun 2022 lalu, daya beli rumah tapak mencapai 85%. Pembeli umumnya adalah kaum milenial.
Ada dua jenis pembeli dalam jual beli rumah tapak ini
1. Pemakaian pribadi
Rumah tapak, hunian yang dibeli untuk ditempati sebagai tempat tinggal pribadi.
2. Investasi
Pembelian rumah tapak dimanfaatkan sebagai tabungan atau investasi jangka panjang.
Jenis rumah tapak yang laris dipasaran memiliki kisaran harga di bawah Rp 1 Miliar. Sebanyak 90% pembeli sebagai tempat tinggal pribadi, sedangkan sisanya sebanyak 10% merupakan investasi. Sehingga rumah tapak masih sangat relevan untuk dikembangkan dalam jangka panjang mengingat kebutuhan akan rumah tapakpun semakin meningkat.
Selain rumah tapak, properti lain seperti rumah sewa mulai dari apartemen dan kostan memiliki ruang tersendiri.
Panangian melanjutkan “investasi rumah kos tahun ini juga lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu seiring Covid-19. Sat ini, sudah mulai terkendali, sehingga aktivitas perekonomian akan kembali normal, jadi dapat membawa peningkatan permintaan rumah sewa seperti kost atau apartemen, seiring dengan kembalinya tenaga kerja ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan”.
Bagaimana potensial bukan? Anda termasuk pembeli rumah tapak untuk ditempati atau sebagai alat investasi nih?
Penulis: Siti Lilik NR
Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber:
https://www.inews.id/finance/bisnis/tren-investasi-properti-setelah-resesi-rumah-jadi-primadona