Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Contoh, yang baru saja terjadi di Cianjur gempa magnitudo 5,6 menghancurkan beberapa desa sekaligus. Korban jiwa, harta benda turut serta ludes tanpa sisa. Pemerintahpun akhirnya memutuskan untuk membangunan rumah tahan gempa upaya menghindari kerusakan saat terjadi gempa susulan di kemudian hari.
Rupanya, rumah dengan konsep seperti ini telah berkembang di Jepang lho…
Jepang sendiri merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan cincin api pasifik di mana menjadikan Jepang di kelilingi oleh gunung api aktif sehingga mudah mengalami gempa bumi dan tsunami.
Badan Meteorologi Jepang mencatat telah terjadi gempa sebanyak kurang lebih 5.000 kali setiap tahunnya. Mulai dari magnitude 3,0 – 5,0. Latar belakang inilah yang menyebabkan pemerintah Jepang menerapkan pembangunan hunian tahan gempa. Kebijakan ini telah dilakukan sejak 1981 sebagai prasyarat wajib sebelum mendirikan bangunan.
Berikut beberapa jenis struktur bangunan tahan gempa ala Jepang.
1. Struktur Tahan Gempa
Jepang menerapkan Standar Struktur Anti-Seismik yang wajib diterapkan pada setiap bangunan. Sama seperti bangunan pada umumnya, terdapat tiang, dinding, dan lantai yang harus diperhatikan. Penggunaan material yang tepat sangat mempengaruhi penurunan risiko akibat gempa. Umumnya bahan yang digunakan terbagi menjadi bahan keras dan lentur. Bahan keras biasa digunakan untuk menyeimbangkan struktur bangunan, sedangkan bahan lentur digunakan agar bangunan tahan terhadap guncangan.
2. Struktur Redaman
Getaran yang kuat dapat kerusakan pada bangunan saat gempa bumi terjadi. Oleh karena itu, pembuatan struktur redaman pada bangunan sangat penting. Redaman dapat menggunakan dua metode yakni metode aktif berupa listrik dan metode pasif berupa aspek fisik. Untuk membuat struktur redaman pada bangunan diperlukan bahan bangunan yang dapat menyerap energi alami yang dihasilkan oleh gempa sehingga kerusakan dapat diperkecil.
3. Struktur Isolasi Seismik
Struktur jenis ini biasa diterapkan pada gedung bertingkat lebih dari dua. Cara kerja struktur ini hampir sama dengan struktur redaman di mana bangunan akan dipasang alat perangkap penyerap gempa. Dimana Alat ini berguna untuk menghalangi gerakan gempa sehingga tidak merusak bangunan. Salah satu material yang digunakan adalah karet laminasi yang dapat memblokir gerakan sebelum mengenai bangunan.
Beberapa bahan bangunan yang sering digunakan di Jepang untuk mengurangi risiko gempa adalah kayu, baja, beton bertulang dan beton bertulang baja.
Penulis: Siti Lilik NR
Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber:
https://www.tagar.id/seperti-apa-konstruksi-rumah-tahan-gempa-di-jepang