Memasuki masa New Normal, indistri properti yang semula mengalami kelesuan kini harus berusaha keras untuk mengoptimalkan diri menghadapi kehidupan baru pasca pandemi Covid-19. sektor properti perlu mempersiapkan diri sedini mungkin agar terbiasa dengan tatanan hidup baru karena tidak ada kepastian kapan pandemi ini akan berakhir.
Menurut Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus pada Bisnis, Minggu (24/5/2020).menuturkan bahwa, “Prinsip dasar New Normal adalah merubah kebiasaan lama ke dalam bentuk kebiasaan baru. Bisnis properti harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada, pertemuan fisik langsung diubah dengan cara Digital Activity.” Artinya developer perlu strategi baru untuk menghadapinya.
Biasanya disituasi yang normal pengembang menawarkan properti secara langsung dengan tatap muka,maka diera New Normal ini para pengusaha properti bisa tetap melakukan kontak langsung dengan calon konsumen tetapi dilkukan melalui media sosial ,seperti pesan singkat, telepon, maupun Video Conferenc. Tetapi jika konsumen menghendaki pertemuan tatap muka langsung maka pertemuan tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, untuk mencegahan kontak fisik secara langsung sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.
Bagaimanapun bisnis harus tetap berjalan dan komunikasi dengan pasar harus tetap berlangsung, di masa New Normal ini aktivitas promosi bisa dilakukan melalui media sosial dengan sajian graphic design yang menarik ,ini akan memperluas jaringan pemasaran produk menjadi lebih optimal dan menjaring calon konsumen menjadi lebih efesien dan efektif.
Di masa New Normal pengembang dituntut pro aktif untuk memasarkan produknya agar tidak kehilangan konsumen , perlu diingat semangat memasarkan produk tidak harus abai akan hal – hal penting menyangkut produk yang akan ditawarkan pada calon knsumen seperti , pemberian harga dan kualitas serta spesifikasi produk dimana hal-hal tersebut tidak akan sama situasinya dalam keadaan normal, untuk itu para pengembang bisa memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini , penggunaan aplikasi Web Visual Digital misalnya untuk menampilkan produk dalam penampakan gambar 360 derajat sehingga pembeli bebas melihat gambaran produk yang ditawarkan, ini akan menjadi daya tawar dan daya tarik tersediri bagi konsumen.
Apakah pemanfaatan teknologi digital hanya untuk promosi saja ? ..Tentu saja tidak, pemanfatan teknologi digital bisa diterapkan dalam banyak aspek yang menyangkut industri properti seperti manajemen, administrasi , proses dan kontrol keuangan misalnya, dimana dengan teknologi digital proses dan kontrol keuangan biasanya bersifat terintegrasi , ini akan sangat membantu.
Pengusaha di era industri 4.0 (digitalisasi) ini bisa memanfaatkan pandemi ini sebagai sumber sumber peluang bisnis, karena kebutuhan manusia ditengah pandemi ini masih tetap sama, begitu juga dengan kebutuhan properti tetap akan menjadi kebutuhan pokok manusia, Developer dituntut untuk memiliki kreatifitas yang tinggi serta strategi yang efektif dan efisien supaya bisa tetap bertahan di era New Normal ini.
Penulis : Lilik NR.
Editor: Haris Sukarnayudabrata