Munculnya pandemi Covid-19 menghancurkan perekonomian dunia, salah satu sektor yang terkena dampaknya adalah bisnis properti. Jika biasanya para developer (pengembang) melakukan pemasaran secara langsung dengan tatap muka, maka pada masa pandemi ini untuk melakukan hal tersebut akan sangat sulit dilakukan, perlu cara yang tidak biasa, yaitu cara yang selaran dengan perubahan jaman yaitu cara promosi di era digital, dimana segala sesuatunya dilakukan secara digital atau yang dinamakan Digitalisasi
Digitalisasi memang perlu dilakukan oleh developer sebagai upaya adaptasi untuk bertahan dari peubahan zaman, dimana perkembangan teknologinya terjadi begitu sangat cepat dan merubah segalanya, sektor properti mengalami perubahan dalam segala aspeknya dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pemasaran terdampak digitalisasi yang sifatnya terintegrasi. Untuk promosi produk developer harus melakukan perubahan dari cara konvensional beralih ke promosi secara digital atau lebih dikenal dengan istilah Digital Marketing. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk promosi dengan sistem digital ini, yaitu antara lain :
- Melakukan Upgrade Informasi
Melakukan pembaharuan informasi seputar produk yang akan ditawarkan menjadi kunci utama dalam proses pemasaran, karena dengan melakukan pembaharuan informasi maka akan membentuk kepercayaan konsumen terhadap produk yang akan ditawarkan. Berikanlah informasi tentang produk sebanyak dan selengkap mungkin serta lakukanlah pengecekan produk secara berkala agar tetap terjaga akurasinya.
- Menjadikan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi
Media sosial menjadi salah satu opsi yang tidak bisa dilewatkan, hampir seluruh rakyat Indonesia menghabiskan sebagian waktunya dimedia sosial. tercatat bahwa pengguna Facebook mengalami peningkatan sebesar 30% sedangkan Instagram mencapai 36%, fantastis bukan?.. Hanya dalam beberapa pekan saja kedua media sosial tersebut mampu merajai dunia, dengan demikian sebagai pengembang hendaknya bisa memanfaatkan media sosial tersebut sebagai sarana promosi untuk produk yang akan ditawarkan, supaya jangkauan pemasaran produk jauh lebih luas.
- Menggunaankan Aplikasi Berteknologi Web
Pada keadaan normal promosi dengan cara bertatap muka seperti seminar misalnya akan mudah dilakukan, tetapi di masa pandemi ini hal tersebut sudah tidak bisa dilakukan lagi, perlu cara lain yang lebih aman yaitu dengan teknologi Web atau lebin populer dinamakan Webinar.
Webinar (Web seminar) merupakan cara yang ampuh dalam memasarkan produk, ada berbagai platform yang bisa dipilih untuk digunakan, seperti Zoom, Google Meet, Live Instagram, maupun Live Youtube sebagai media untuk bertemu dengan konsumen. Bukan itu saja selain untuk memasarkan produk Webinar juga bisa dipakai sebagai sarana edukasi bagi konsumen terkait bisnis maupun informasi dunia properti, keuntungannya untuk masyarakat adalah masyarakat memperoleh banyak pengetahuan sedangkan perusahaan mendapat keuntungan dengan naiknya citra positif perusahaan dimata konsumen.
- Melakukan Klasifikasikan Daftar Pertanyaan
Menyusun daftar pertanyaan yang sering muncul merupakan salah satu upaya dalam proses pemasaran produk. Dengan memanfaatkan layanan cepat, seperti mencantumkan link yang dapat terhubung langsung dengan Whatsapp Massenger atau media sosial lainnya, akan menjadi salah satu kunci untuk menciptakan kepercayaan dari konsumen. Hubungan komunikasi dengan konsumen akan sangat mudah, sehingga konsumen tidak perlu pusing memikirkan kemana untuk bertanya di masa pandemi ini, selain itu juga pertanyaan-pertanyaan yang masuk akan menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk perbaikan produk supaya kepuasan konsumen terpenuhi.
- Digitalisasi Customer Service (CS)
Pembekalan dan edukasi teknologi digital untuk Customer Service (CS) akan sangat diperlukan, karena Customer Servis merupakan komponen perusahaan yang berhadapan langsung dengan para bakal konsumen. Customer Service dengan penguasaan tekonologi digital yang handal bukan saja menjadikan pekerjaan lebih efisien dan efektif tetapi juga akan menaikan citra profesionalitas perusahaan dimata konsumen.
Bagaimana? Pendemi bukan lagi masalah kan? Jadikanlah pendemi ini titik balik untuk melebarkan sayap yang lebih luas.
Penulis : Lilik NR.
Editor: Haris Sukarnayudabrata