Pertengahan Juli 2018 penjualan hunian mengalami penurunan yang cukup tajam. Banyak pengembang perumahan mengeluhkan kondisi ini, namun ada juga yangmasih tetap bisa menjual produknya sampai 60%.
Ada beberapa alasan Mengapa ini terjadi , yaitu antara lain :
1. Rupiah Tidak Terkendali
Nilai tukar rupiah yang sulit dikendalikan menjadi salah satu faktornya. Bahkan ada dugaan ada kaitannya dengan masalah politik dan tidak adanya kepastian hukum di negeri ini.
2. Sepinya Penyewa Hunian.
Sepinya penyewa ini mengakibatkan pemilik apartemen banyak yang menjual kembali apartemennya walaupun sulit.
3. Ketatnya Otoritas Keuangan
Ketatnya otoritas keuangan dalam memonitor kekayaan perorangan membuat orang takut di tanya-tanya soal asal usul uang mereka. Tidak sedikit mereka yang tadinya mau membeli properti kemudian ambil langkah mundur.
Namun begitu Developer properti tetap harus terus membangun. tentu saja harus ada upaya maksimal dan komprehensip untuk menghadapi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah melakukan perencanaan dan monitoring keuangan harus tertata baik. Usahakanlah sedikit mungkin terjadi kesalahan tata kelola keuangan.
Mensikapi masalah tersebut diatas kami,Media Sarana Informasi mencoba untuk memberikan solusi terkait monitoring keuangan tersebut. kami memiliki produk bernama ECes.Q software monitoring kontrol keuangan dan akuntansi untuk properti. Produk kami ni sudah diaplikasikan pada 500 proyek perumahan diseluruh Indonesia. Sistem kami ini bersifat terintegrasi antar divisi di perusahaan properti, dari RAB sampai pelaporan keuangan. Sistem kami ini bersifatyang berguna mendukung kemudahan kerja developer hunian pada aspek keuangan. Keuangan akuntansi properti cakupannya dari perencanaan anggaran, biaya-biaya pembangunan, transaksi keuangan saat pemasaran hingga pelaporan keuangan.
Untuk lebih jelasnya silahkan anda menghubungi staf pemasaran kami di ECes.Q .