Refund atau pembatalan pembelian menunjukkan ada masalah dalam proses penjualan properti, berarti ada yang harus diperbaiki.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya refund pada bisnis properti, antara lain:
1. Pembeli Berubah Pikiran
Perubahan kebutuhan pembeli merupakan faktor umum terjadinya pembatalan pembelian properti. Pembeli berubah pikiran dan tidak tertarik lagi pada properti yang telah dipesan, karena berbagai alasan seperti, menemukan properti lain yang lebih sesuai dengan kebutuhannya, mengalami perubahan kondisi keuangan yang
membuat mereka tidak mampu membeli properti atau mengalami perubahan status sosial yang membuat mereka tidak lagi membutuhkan properti tersebut.
2. Properti Bermasalah
Properti yang bermasalah juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya refund. Faktor lainnya adalah pembeli menemukan masalah pada properti yang dipesan. Biasanya permasalahan umum yang ditemukan adalah masalah struktural, seperti keretakan dinding atau lantai, utilitas, kebocoran air atau listrik, kualitas
bangunan, finishing yang tidak rapi atau material yang berkualitas rendah.
Maka dari itu pengembang perlu memahami faktor-faktor yang menyebabkan pembatalan tersebut terjadi, perlu mengambil langkah-langkah yang tepat dan akurat untuk mengurangi permasalahan tersebut.
Upaya apa saja sih yang yang harus dilakukan ?
Dibawah ini ada dua (2) hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi hal itu terjadi :
1. Pahami Kebutuhan Pembeli
Lakukanlah riset pasar untuk memahami kebutuhan konsumen, dengan riset pasar kita bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat untuk disampaikan pada pembeli.
2. Properti Tidak Bermasalah
Usahakanlah pengembang properti melakukan inspeksi sebelum dijual untuk memastikan bahwa properti tersebut tidak memiliki masalah.
Akhir kata dengan memperhatikan kedua faktor diatas pengembang properti dapat mengurangi terjadinya refund maka otomatis akan meningkatkan kepuasan pembeli.
Penulis/Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber : Dari Berbagai Sumber