Tahun 2023 diprediksi menjadi tahun dengan perekonomian tergelap sepanjang sejarah. Kondisi ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 11 Oktober 2022 lalu. Saat ini sejumlah 28 negara di dunia telah mengantre untuk mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia (IMF/ International Monetary Fund) pada 2023. Sebagian besar permasalahan ekonomi yang dialami negara tersebut adalah tingkat inflasi yang tinggi.
Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia perlu mewaspadai adanya inflasi sejak dini. Hal ini dilakukan agar perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah isu resesi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengalirkan dana atau investasi pada objek yang tepat.
Menyimpan uang secara tunai pada saat inflasi sangat rentan terhadap kemerosotan nilai tukar uang dari waktu ke waktu. Investasi pada sektor riil seperti properti misalnya dapat menjadi pilihan yang tepat dan menguntungkan. Hal tersebut dikarenakan nilai jual aset tersebut umumnya selalu mengalami peningkatan.
Imbal hasil rata-rata tahunan yang akan diperoleh dari aset properti cukup tinggi yakni sebesar 20%. Sedangakan untuk sewa apartemen 12%-17%, dan ruko sebesar 3%.
Seandainya kita melakukan investasi properti Rp 1 miliar dengan imbal hasil 20% maka keuntungan bersihnya adalah Rp 200 juta per tahun. Nilai yang cukup besar bukan?
Selain tingginya tingkat keuntungan yang akan diperoleh, investasi properti juga tergolong aman karena belum terpengaruh oleh inflasi global. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan objek investasi lain seperti deposito, saham, dan reksa dana yang lebih sensitif terhadap perekonomian dan isu global.
Meski tergolong aman, sebaiknya lakukan observasi dan riset yang menyeluruh terhadap objek investasi. Jangan sampai karena tergiur keuntungan yang besar anda melakukan pembelian properti tanpa mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan properti tersebut di kemudian hari. Sisihkan juga dana sebesar 20% – 30% untuk keperluan tabungan sehingga anda akan lebih siap dalam menghadapi resesi global.
Penulis: Siti Lilik NR.
Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6345707/28-negara-antre-jadi-pasien-imf-siapa-yang-sakitnya-paling-parah
https://www.raywhite.co.id/news/properti-jadi-investasi-aman-dari-inflasi