Suatu saat dalam bisnis properti para pengembang akan menemui yang namanya Backlog hunian. Backlog hunian merujuk pada proyek-proyek pembangunan hunian atau rumah yang telah dijual atau dipromosikan kepada calon pembeli, tetapi belum sepenuhnya selesai atau diserahkan kepada pembeli.
Ada beberapa penyebab mengapa backlog hunian terjadi:
1. Proyek Konstruksi
Pada tahap tertentu dalam konstruksi perumahan, pengembang dapat memasarkan dan menjual rumah-rumah yang masih dalam tahap pembangunan atau renovasi. Pembeli akan membeli rumah-rumah ini dengan penawaran pra-penyelesaian, dan mereka harus menunggu hingga konstruksi selesai sebelum mereka dapat pindah dan menghuni properti tersebut.
2. Permintaan Tinggi
Ketika permintaan hunian tinggi, pengembang mungkin akan menerima banyak pesanan pembelian sebelum proyek konstruksi selesai.
3. Keterlambatan Konstruksi
Dalam beberapa kasus, konstruksi hunian mungkin mengalami keterlambatan karena berbagai alasan, seperti cuaca buruk, masalah sumber daya, atau perubahan desain.
4. Pasar Properti yang Dinamis
Dalam pasar properti yang dinamis, pengembang mungkin memilih untuk memulai penjualan sebelum konstruksi dimulai sepenuhnya untuk memastikan pembelian yang cepat.
Penting untuk mengelola backlog hunian dengan baik dan memberikan informasi yang jelas kepada pembeli potensial. Pengembang harus memastikan bahwa mereka dapat menyelesaikan proyek konstruksi sesuai dengan jadwal yang dijanjikan dan memenuhi semua komitmen kepada pembeli. Bila hal ini tidak tertangani dengan baik maka akan menyebabkan kekecewaan pembeli dan dapat berdampak pada reputasi pengembang properti.
Penulis/ Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber : dari berbagai sumber