Developer properti atau pengembang hunian saat ini menghadapi beragam permasalahan dalam menjalankan bisnisnya. Adapun permasalahan-permasalahan tersebut bergantung pada banyak faktor, seperti faktor lokasi, jenis hunian, dan kondisi ekonomi. Berikut ini ada beberapa permasalahan umum yang sering dihadapi oleh pengembang properti:
1. Kurang Stabilnya Kondisi Ekonomi
Turun naiknya kondisi ekonomi sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis properti. Suku bunga yang mudah berubah menjadi pemicu lesunya kondisi ekonomi dan menghambat pembiayaan proyek serta penjualan properti.
2. Regulasi Pemerintah
Pengembang properti wajib memahami dan mentaati kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Sebab setiap kebijakan oleh yang diberlakukan oleh pemerintah nasional maupun lokal berpengaruh cukup besar pada kesetabilan jalannya proyek.
3. Keterbatasan Lahan
Ketersediaan lahan yang terbatas adalah salah satu penghambat pertumbuhan bisnis properti. Walaupun hal ini terjadi tidak di semua lokasi.
4. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya menjadi masalah tersendiri bagi pengembang, naiknya biaya konstruksi, biaya bahan bangunan, tenaga kerja, dan izin konstruksi sering tidak terprediksi.
5. Perubahan Tren Pasar
Resiko sangat besar bila terjadi ketidak sesuaian proyek dengan tren pasar yang ada. Dipastikan proyek yang sedang berlangsung akan gagal bila hal ini terjadi.
6. Sulitnya Mendapat Biaya
Tantangan terbesar bagi pengembang adalah sulitnya mendapatkan pembiayaan atau modal. Terutama bila proyek yang dilakukan adalah proyek besar dan padat modal. Maka diperlukan modal yang substansial serta beberapa faktor penentu seperti , nilai properti, profil risiko akan berpengaruh untuk mendapatkan pembiayaan.
7. Perencanaan dan Aspek Legalitas
Keterlambatan perizinan adalah salah satu yang mengganggu jadwal proyek dan mengakibatkan naiknya biaya operasional proyek. Kendala waktu tersebut terjadi dari proses perencanaan, perizinan hingga persetujuan.
8. Kualitas Konstruksi
Reputasi pengembang akan dipertaruhkan oleh kualitas konstruksinya. Artinya kualitas konstruksinya harus memenuhi standar peraturan yang telah ditentukan.
9. Ketatnya Persaingan
Adanya persaingan dalam dunia bisnis adalah hal yang biasa. Oleh karena pengembang harus bersaing dengan pemain lain untuk mendapatkan peluang dan pembeli potensial.
10. Kepedulian Terhadap Lingkungan
Perlunya pengembang perduli terhadap pembangunan hunian beraspek lingkungan seperti konsep huian arsitektur hijau dan meminimalkan dampak negatis dari proyek yang dilakukan.
11. Kompleksnya Mengelola Proyek
Tantangan yang juga tidak mudah dalam pengelolaan proyek properti adalah yang berhubungan dengan berbagai pemangku kepentingan dan tugas-tugas yang beragam. Tapi itu semua mau tidak mau harus dihadapi oleh para pengembang.
Keberhasilan bisnis properti bergantung dari sejauh mana pengembang dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya, perencanaan yang baik, manajemen risiko yang efektif, adaptasi terhadap perubahan pasar, dan pemahaman yang mendalam tentang regulasi dan kebijakan yang berlaku.
Penulis /Editor : Haris Sukarna Yudhabrata
Sumber : Dari berbagai sumber