Kebutuhan dasar untuk memiliki rumah sendiri merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi , Menurut Departemen Permukiman dan Tata Ruang (Kimtaru : 2004) bahwa kebutuhan akan perumahan pada dasarnya dapat dibagi atas dua hal pokok, yaitu :
1. Kebutuhan rumah berdasarkan tren (kecenderungan) pertumbuhan penduduk secara
alamiah.
2. Kebutuhan dan penyediaan rumah berdasarkan atas banyaknya rumah layak huni.
Kebutuhan rumah berdasarkan tren (kecenderungan) pertumbuhan penduduk secara alamiah ,tentu saja perumahan yang sesuai dengan tren milenial yaitu perumahan yang memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan dalam satu komunitas, konsep perumahan tersebut dinamakan konsep perumahan model Co- living .Menurut Wikipedia Co-living adalah jenis komunitas yang disengaja menyediakan perumahan bersama untuk orang-orang dengan niat bersama. Ini mungkin hanya datang bersama untuk kegiatan seperti makan dan diskusi di ruang bersama, namun dapat meluas ke ruang kerja bersama dan upaya kolektif seperti hidup lebih berkelanjutan.
Konsep ini akan menjadi produk yang menarik dari pengembang bagi kaum milenial ,karena konsep perumahan ini memiliki keunggulan untuk menjadi daya jual yang menjanjikan,ada lima kelebihan konsep perumahan Co- living yaitu :
1. Co-Living atau Hunian bersama telah berevolusi dari rumah-rumah yang belum selesai hingga ke apartemen yang megah . Mayoritas ruang-ruang hunian bersama ini dirancang sesuai selera milenial.
2. Ruang pada hunian bersama dirancang untuk mengurangi pekerjaan rumah yang tidak perlu. Ini membuat penghuni tidak harus melakukan pekerjaan rumah harian.
3. Hunian bersama memudahkan penghuni untuk “memiliki”semua aspek yang ada di dalam rumah,seperti ruang, perabot, dan perlengkapan laiin,bukan hanya itu ,penghuni khususnya milenial juga mendapatkan koneksi dan akses ke komunitas yang juga menempati properti tersebut.
4. Hunian bersama atau co-living merupakan perpaduan sempurna untuk bersosialisasi sekaligus menjaga privasi.Penghuni masih bisa merasakan kenyamanan bersosialisasi dengan penghuni lain tanpa harus mengurangi privasi.
5. Model hunian ini juga digemari karena lebih fleksibel .selain itu, model hunian bersama biasanya menawarkan jangka sewa yang lebih pendek.
Berdasarkan lima kelebihan konsep perumahan Co-living tersebut maka syarat point kedua yaitu tentang Kebutuhan dan penyediaan rumah berdasarkan atas banyaknya rumah layak huni dari Departemen Permukiman dan Tata Ruang, jelas terpenuhi kosep Co-living bukan saja memenuhi selera tren kaum milenial tetapi juga merupakan perumahan layak huni.
Penulis : Haris Sukarnayudabrata
Sumber :
https://properti.kompas.com/read/2019/01/24/210000821/-co-living-konsep-berbagi-hunian-yang-kembali-menjadi-tren?page=all.
https://eprints.undip.ac.id/23100/1/SKRIPSI.pdf
https://finance.detik.com/properti/d-4398722/ini-properti-yang-bakal-jadi-tren-di-2019