TIPS PROPERTI – Apa yang dimaksud dengan bayar tunai bertahap pada saat akuisisi lahan / tanah ?.. Sebagai pengembang tentu sangat penting untuk mengetahui skema pembayaran tunai bertahap saat melakukan akuisisi lahan, karena setiap sistem transaksi jual beli tidak luput dari kelebihan dan kekurangannya. Karena dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan sebuah sistem transaksi dalam hal ini pembayaran tunai bertahap saat akuisisi lahan, kita bisa mengambil keputusan yang tepat untuk menghindari permasalahan di kemudian hari. Lalu apa saja keuntungan dan kerugian dari sistem transaksi ini ?..Yuk, kita simak beberapa fakta tentang pembayaran tunai bertahap pada saat akuisisi lahan.
Mendorong Proses Penjualan Lebih Cepat
Sistem pembayaran tunai bertahap saat akuisisi lahan yang prosesnya dilakukan sangat cepat, ini mendorong proses pembangunan proyek bisa segera dilaksanakan dan biasanya pelaksanaan pembangunan proyek dilakukan setelah perijinan proyek dan surat kuasa dari pemilik lahan ditandatangani.
Dimulanya pembanguan proyek mendorong proses penjualan bisa segera dilakukan. Bersamaan dengan pengurusan perjanjian pengembang bisa memulai pengerjaan proyek secara fisik, seperti persiapan pembersihan lahan, pembangunan gerbang proyek atau taman misalnya, kenapa bisa?.. Karena dalam surat kuasa dicantumkan bahwa, “kuasa untuk mengolah lahan dalam arti yang seluas-luasnya tidak ada tindakan yang dikecualikan”. Maka pemilik lahan tidak memiliki hak atas proyek yang akan dikerjakan tetapi hanya sebagai pemilik kuasa.
Baca Juga : Software Keuangan Properti Sistem Laporan Keuangan Yang Terintegrasi
Pengalokasian Modal Proyek Lebih Leluasa
Pengembang bisa melakukan pengalokasian modal proyek lebih leluasa, Perlu diketahui bahwa pengalokasian dana untuk akuisisi lahan akan berkurang sekitar 30% dari biaya total yang harus dibayarkan. Berarti ada penghematan biaya bagi pengembang, mengapa ?..Misalkan pembayaran tahap pertama sebesar 10%, kemudian tahapan selanjutnya pembayaran dengan jumlah tertentu dilakukan dalam batas waktu yang disepakati bersama (biasanya 3-6 bulan), maka jelas biaya yang dikeluarkan melalui transaksi pembayaran tunai bertahap ini akan lebih hemat.
Bandingkan bila pembelian lahan dilakukan sekaligus dengan harga 100% dimuka, tentu pengembang akan cukup repot untuk menjalankan pembangunan, karena bukan saja modal proyek yang harus ditanggung tetapi juga pengadaan biaya akuisisi lahan yang harus dipenuhi.
Adanya Tenggang Waktu Pembayaran Pajak
Keuntungan berikutnya adalah mendapatkan tenggang waktu dalam pembayaran pajak, hal ini dikarenakan dalam proses pembelian lahan dengan pembayaran secara bertahap, anda belum memiliki hak penuh atas tanah yang dibeli. Hak atas tanah tersebut masih dimiliki oleh pemilik lahan hingga proses jual beli dilakukan sampai saat pelunasan.
Jadi sampai kurun waktu tertentu anda tidak perlu mengeluarkan dana untuk membayar pajak atas tanah tersebut.
Sistem Transaksi Yang Memiliki Jaminan Hukum
Transaksi yang terjamin keamanannya menjadi hal sangat penting bagi pengembang. Dengan melakukan pembayaran secara tunai bertahap semua aspek transaksi terutama ketika melakukan pembelian lahan, atau pembayaran uang muka, waktu pelunasan, hingga pelunasan dilakukan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, berikut juga dengan sanksi-sanksinya. Dipastikan akan ada sanksi hukum yang diterima oleh kedua belah pihak bila terjadi pelanggaran perjanjian yang telah disepakati bersama.
Tentu saja selain keuntungannya, sistem pembayaran tunai bertahap dalam pembelian lahan juga memiliki resiko yang harus pengembang waspadai, apa saja resiko tersebut ?..Inilah resiko yang perlu diperhatikan :
Tunai Bertahap Saat Pembelian Lahan Penyebab Cash Flow Pengembang Menipis
Pengembang dituntut mengelola sistem keuangannya dengan baik, untuk menghindari salah tata kelola keuangan yang akan mengakibatkan terganggunya proses pembayaran pada kontraktor misalnya, sedangkan bangunan belum jadi dan target penjualan belum tercapai, di situasi seperti ini biasanya pengembang akan melakukan pemberian dana tunai bertahap pada calon konsumen, yang seharusnya dana itu digunakan untuk kontruksi, hal ini jelas akan menyebabkan Cash Flow pengembang semakin menipis, padahal pada awalnya pengembang melakukan pembayaran tunai bertahap ini bertujuan untuk menambah modal pembangunan supaya tetap berlangsung.
Gagal Fokus Tunai Bertahap Munculkan Kredit Macet
Pengembang harus waspada dalam menerapkan pembayaran tunai bertahap ini, karena pembayaran tunai bertahap menjadikan posisi keuangan terikat lebih panjang dan memicu terjadinya Cash Flow tertahan, hal ini mengakibatkan proyek berjalan lamban bahkan bisa berakhir mangkarak, artinya pengembang mengalami Non Performing Loan (NPL) atau pinjaman macet alias gagal bayar. Nah, ini jangan sampai terjadi…
Kesimpulan akhir, pembayaran tunai bertahap akan sangat bermanfaat bila disertai dengan pengelolaan keuangan yang benar, oleh karena itu untuk menghindari terjadinya salah tata kelola keuangan yang akan mengakibatkan pengembang mengalami pinjaman macet atau gagal bayar, maka perlu adanya sistem keuangan yang lebih kapabel sesuai dengan era digital saat ini, dimana sistem tersebut memiliki sistem pengelolaan dan monitoring kontrol keuangan yang bersifat terintregrasi antar semua aspek atau komponen perusahaan properti.
Penggunaan sistem keuangan seperti ini akan sangat membantu dan mengurangi resiko buruk dari sistem pembayaran tunai bertahap yang dilakukan pengembang.
Penulis : Siti Lilik N.R
Editor : Haris Sukarnayudabrata
Sumber :
https://asriman.con/the-power-of-bayar-tanah-bertahap/
https://keuangan.kontan.co.id/news/btn-skema-tunai-bertahap-jadi-pemicu-tingginya-npl-konstruksi#:~:text=Skema%20tunai%20bertahap%20adalah%20fasilitas,dana%20yang%20disediakan%20oleh%20pengembang.